Riset dari Human Dynamics Laboratory MIT mengamati perilaku menggunakan sensor nirkabel dalam tim dari berbagai bidang dan mengidentifikasi data konkret tentang interaksi dalam tim produktif.
Mereka menemukan bahwa pola komunikasi merupakan prediktor terbesar dari kesuksesan tim, temuan yang konsisten di berbagai jenis tim dan industri.
Penting Komunikasi yang Efektif di Lingkungan Kerja
Pentingnya temuan ini terletak pada kesimpulan bahwa kinerja lebih dipengaruhi oleh cara kita berkomunikasi daripada isi komunikasi itu sendiri.
Para peneliti mengidentifikasi tiga pola komunikasi spesifik yang dapat dijadikan standar emas untuk menilai kinerja dan panduan untuk perbaikan: energi, keterlibatan, dan eksplorasi.
Energi mengacu pada kontribusi dan komunikasi dengan seluruh tim. Energi diukur berdasarkan jumlah dan kualitas pertukaran komunikasi antar anggota tim.
Komunikasi tatap muka adalah yang paling efektif, diikuti oleh telepon atau konferensi video, kemudian email atau pesan teks. Energi yang tinggi dan distribusi energi yang merata sangat penting untuk keberhasilan kerja tim.
Keterlibatan mengacu pada kontribusi dan komunikasi antara anggota tim. Keterlibatan diukur dengan jumlah dan kualitas komunikasi antar anggota tim.
Tim yang sukses memiliki keterlibatan yang tinggi dan seimbang, di mana semua anggota tim berkomunikasi secara merata, bukan dalam kelompok-kelompok kecil yang mengesampingkan anggota lainnya.
Membuat tempat kerja lebih sosial telah terbukti lebih efektif dalam meningkatkan keterlibatan daripada hanya mengadakan acara sosial.
Eksplorasi mengacu pada komunikasi dengan entitas di luar tim. Eksplorasi diukur dengan jumlah dan kualitas komunikasi antar tim.
Tim yang berkinerja tinggi, terutama tim kreatif, cenderung memiliki tingkat eksplorasi yang tinggi. Namun, eksplorasi dan keterlibatan perlu seimbang karena keduanya membutuhkan waktu dan energi.
Dalam rapat, anggota tim berkinerja tinggi ditemukan mendengarkan dan berbicara kepada seluruh tim setengah dari waktu, dan berkomunikasi satu lawan satu setengah waktu lainnya.
Pada tingkat individu, anggota tim ideal digambarkan sebagai “penghubung karismatik” yang menghubungkan secara merata dengan semua anggota tim melalui pertukaran singkat, penuh energi, yang ditandai dengan keseimbangan berbagi dan mendengarkan aktif.
Mereka menghubungkan anggota tim dan menyebarkan ide, termasuk ide yang diperoleh dari luar kelompok, tanpa mengorbankan keterlibatan dalam tim.
Penulis menyarankan beberapa cara untuk menerapkan informasi ini dalam praktik. Mereka menggunakan data dari sensor nirkabel untuk membuat peta visual tentang kinerja tim dalam hal energi, keterlibatan, dan eksplorasi.
Peta visual ini memberikan umpan balik rutin kepada tim, menunjukkan perbedaan dari praktik terbaik yang diidentifikasi.
Pola komunikasi yang mendekati peta ideal berkorelasi dengan peningkatan laporan kinerja diri. Ini memungkinkan identifikasi individu yang rendah keterlibatannya untuk fokus intervensi.
Komunikasi Efektif dan Team Building
Untuk mengubah pola komunikasi, penulis riset tersebut merekomendasikan pengaturan ulang ruang kantor dan struktur tempat duduk, perubahan kebijakan yang mendukung pola komunikasi efektif, dan kegiatan team building.
Termasuk juga memberikan umpan balik kepada anggota tim membantu mereka membuat pilihan komunikasi yang lebih produktif.
Dengan memahami dan menerapkan pola komunikasi yang efektif ini, perusahaan dapat meningkatkan kualitas kerja tim, mendorong kesuksesan bisnis yang lebih besar, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan harmonis.
